Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Tertuju pada Ukhtii

Kali ini... saya mau share satu karangan lagi, khusus buat teman saya :) Ukhtii ini bukanlah puisi, aku lebih seneng nyebutnya karbas (karangan bebas).'afwan... jikalau kau tak setuju dengan isi karbas ini, kau boleh menyebutnya opini atau fiktif. Tertuju pada Ukhtii (Karya: Aransma/Isna) Assalamu’alaikum Ukhtii..... Ada hal yang hendak aku sampaikan Tentang sesuatu yang mengusik hati Anti boleh setuju boleh tak Tapi feeling ini benar adanya . Feelingku bilang.... Sebenarnya yang ada rasa sama ikhwan itu adalah anti... bukan aku Jujur sajalah ukhtii... Tak ada gunanya menyembunyikan Toh dari dulu, juga sudah sama-sama suka kan? . Tak usah naif ukhtii Anti ingat tak, tempo hari anti pernah bilang ke aku Kalau sebenarnya anti juga ada rasa sama ikhwan itu Tapi, waktu itu anti belum bisa sepenuhnya percaya Hingga sekarang... Anti pun masih bingung juga kan akan rasa itu Dari situlah terlihat jelas Bahwa anti juga menyimpan rasa yang sa

Puisi "Untuk Kamu"

Hai guys.... Kali ini saya akan share salah satu karya saya dalam bentuk sebuah puisi yang berjudul "Untuk Kamu". Dan puisi ini juga sebagai bentuk ungkapan hati yang sedang saya rasakan sekarang. Khususnya, ini saya persembahkan untuk ikhwan yang sedang menjaga jarak dengan saya :) syukron akhii. Untuk Kamu (Karya: Aransma/isna) Hai kamu.... Iya...  kamu. Kamu yang entah masih mengingatku ataupun tidak Kamu yang sekarang entah berada di mana Kamu yang diciptakan entah untuk siapa Dan kamu yang ditakdirkan entah bersama siapa Yang pastinya kita pernah bertemu . Untuk kamu, yang belum mengenalku dengan baik Mari kita bersilaturrahmi karena Allah Mari kita saling menyapa dan medoakan dengan berucap salam Semoga kita bisa berjumpa kembali di kemudian hari Hingga datanglah hari kemudian Dan bertemu kembali fiil jannah J Aamiin. Dengan catatan saling memperbaiki diri setiap saat . Untuk kamu, yang sudah mengenalku dengan cukup baik Sem

puisi remaja sedang jatuh cinta

Kamu yang baru datang (by: aransma) Sudahlah, Tak usah lagi mengingatkanku Akan hal yang telah terlupa Tiada guna juga mengenangnya Kau hanya akan menimpa luka yang masih basah Yang bertahun-tahun telah kucoba sembuhkannya Meski luka yang dulu bukan sebab kamu Namun hatiku hanya satu Yakni hati yanng berulang kali terluka Sungguh, Kedatanganmu tak pernah kuduga sebelumnya Kau datang bukan sebagai malam Yang ada setelah siang Bukan juga sebagai hujan Yang hadir dengan pertanda awan hitam Bukan juga sebagai senja Yang bisa kutemui menjelang petang Namun, Kau hadir bagai sang rembulan Di malam musim penghujan Kadang ada, kadang tidak Sungguh tak mengenakkan hati Kemudian, Kuputuskan untuk berlari menjauh Hingga kulupakan hal terpentingnya Bahwa pada kenyataannya Aku telah terjebak oleh lumpur hisap Semakin kubergerak, semakin kutenggelam Dan lumpur itu adalah Cinta. Inni uhibbuk fillah. Iyaaki hubbi. Senin, 15  Januari

sebuah catatan dalam diary

Senin, 11 juli 2016 Engkau yang jadi inspirasiku,,,,,           Tetaplah di sana. Jangan pernah engkau menghilang. Menghindar dan bersembunyi dariku. Asalkan kamu tau, sejauh ini tak ada orang yang bisa menggantikan posisimu, di ruang hatiku.           Tetaplah mengisi setiap kehidupanku. Mewarnai skenario Tuhan untukku. Sejauh ini hanya engkau yang menjadikan hidupku ini penuh makna. Kamu yang membbuatku mengerti tentang kesabaran, yang  jauh berharga dibandingkan harta.           Engaku juga yang mengenalkanku pada kata C.I.N.T.A. sekalipun itu CINTA yang DANGKAL. Mungkin, inilah skenario Tuhan untuk kita, lebih tepatnya untukku. Agar selalu belajar dari pengalaman yang salah.           Tatkala aku mulai melupakan setiap kenangan tentangmu, peri kecilmu datang bersama bayangmu. Memenuhi setiap ruang hati yang membawa kesesakan dirongga dada. Andai engkau tau, hati yang pernah hancur ini, berusaha tuk cepat pulih hanya untukmu. Walau sebenarnya dia tau, dia akan hancur kem