Kamu yang baru datang
(by: aransma)
Sudahlah,
Tak usah lagi mengingatkanku
Akan hal yang telah terlupa
Tiada guna juga mengenangnya
Kau hanya akan menimpa luka yang masih basah
Yang bertahun-tahun telah kucoba sembuhkannya
Meski luka yang dulu bukan sebab kamu
Namun hatiku hanya satu
Yakni hati yanng berulang kali terluka
Sungguh,
Kedatanganmu tak pernah kuduga sebelumnya
Kau datang bukan sebagai malam
Yang ada setelah siang
Bukan juga sebagai hujan
Yang hadir dengan pertanda awan hitam
Bukan juga sebagai senja
Yang bisa kutemui menjelang petang
Namun,
Kau hadir bagai sang rembulan
Di malam musim penghujan
Kadang ada, kadang tidak
Sungguh tak mengenakkan hati
Kemudian,
Kuputuskan untuk berlari menjauh
Hingga kulupakan hal terpentingnya
Bahwa pada kenyataannya
Aku telah terjebak oleh lumpur hisap
Semakin kubergerak, semakin kutenggelam
Dan lumpur itu adalah
Cinta.
Inni uhibbuk fillah. Iyaaki hubbi.
Senin,
15 Januari 2018
Komentar
Posting Komentar